Rabu, 28 November 2012

Program HID Pamsimas Desa Buniayu

Bulan ini, beberapa badan pengelola sanitasi penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (BP SPAMs) bersiap diri untuk bisa memperoleh hibah intensif desa (HID). Hibah itu merupakan salah satu komponen program pamsimas, beruapa pemberian insentif  atau penghargaan untuk desa/kelurahan, yang telah melaksanakan program ini dengan baik dan melampaui standar kinerja. Dalam artian, badan pengelola itu punya kinerja baik, dengan capaian hasil baik pula.

Tahun ini Semarang akan mengajukan 10 badan pengelola berkinerja baik. Salah satunya menyebut BPS Tirto Makmur Abadi Kelurahan Bangetayu Kulon Kecamatan Genuk Semarang. Tahap berikutnya adalah verifikasi dan perangkingan tingkat provinsi. Terakhir adalah tahap penetapan desa/ kelurahan tingkat pusat.

Tahun ini direncanakan ada 384 desa/ kelurahan yang akan mendapatkan hibah, yang danannya bersumber dari APBN. Besarnya dana yang diperoleh berbeda, bergantung dari cakupan keluarga (KK) penerima manfaat air bersih. Cakupan lebih dari 200 keluarga memperoleh Rp 200 juta, cakupan 101-200 keluarga menerima Rp 150 juta dan cakupan sampai 100 keluarga menerima Rp 100 juta.

Dana tersebut hanya boleh digunakan untuk pengembangan  daerah layanan penyediaan sambungan air minum atau jaringan perpipaan, promosi kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat, pembuatan stiker, kalender, poster dan spanduk, pelatihan kelembagaan, baik administrasi, keuangan maupun teknik, serta biaya operasional.

Dana hibah tidak boleh dipakai untuk rehabilitasi fisik, baik itu tower air, penggantian pompa maupun jaringan yang telah terpasang. Juga tidak boleh untuk pengadaan sambungan rumah, pembangunan sarana sanitasi rumah tangga individu, perbaikan sarana sanitasi bagi sekolah, pembangunan pos atau kantor bagi BKM/BP SPAMs serta pengadaan atau pembebasan lahan untuk pembangunan sumur baru.

 Indikator Penilaian

Pada praseleksi, indikator kinerja yang dinilai meliputi partisipasi dalam seleksi hibah, dan tiap desa/ kelurahan hanya diperbolehkan mengikuti seleksi sekali. Juga keberadaan badan pengelola minimal sudah terbentuk 6 bulan, dengan cakupan layanan air minum kurang dari 70% jumlah keluarga. Misalnya di Kelurahan Bangetayu Kulon, khususnya Widuri RW 5, dari 702 keluarga, baru 285 keluarga yang terlayani pamsimas.

Dalam tahap ini juga dinilai realisasi target layanan dengan membandingkan usulan dalam rencana kerja masyarakat) tahun 2009 dengan realisasi saat ini. Juga ketersediaan sumber air untuk pengembangan layanan, tidak boleh kurang dari 0,4 liter/detik, didasarkan pada data yang ada di Dinas PU yang gunanya untuk memastikan bahwa ada potensi pengembangan hingga mencapai lebih dari 75% cakupan layanan.

Dan yang terpenting, tidak ada penyimpangan atau penyalahgunaan pengelolaan dana masyarakat yang disalurkan melalui bantuan langsung masyarakat) didasarkan laporan BPKP. Terakhir adalah, kelurahan tersebut telah setop buang air besar sembarangan (biasanya diistilahkan: SBS) atau lebih dikenal telah terbebas dari open defecation free (ODF). Ini penting karena status ODF menunjukkan kemajuan status kesehatan di masyarakat, yang merupakan salah satu kontributor utama dalam pencapaian tu-juan pamsimas.

Untuk tahap seleksi, indikatornya meliputi kinerja pembukuan BP SPAMS, kualitas sarana air minum dan sanitasi guna mengukur kondisi dan keberfungsian sarana, sebagai indikator utama dari keberlanjutan sarana. Operasional dan pemeliharaan yang menunjukkan kemampuan keuangan badan pengelola.
Selain tiga hal itu, juga pencapaian SBS, pengembangan cakupan layanan SPAMS sebagai indikasi terhadap kepercayaan dan kepuasan terhadap badan pengelola, dan program kerja yang fungsinya mengukur kemampuan badan pengelola dalam melaksanakan perencanaan jangka menengah program air minum, kesehatan dan sanitasi, serta dan bertambahnya penerima manfaat pamsimas. (10)

Selasa, 06 November 2012

Evaluasi Hasil Pelaksanaan E-KTP Khusus Bagi Manula / Sakit


Sesuai dengan jadwal undangan (29 Oktober 2012) yang sudah diberikan kepada wajib E-KTP khusus Manula/Sakit, kegiatan tersebut di hadiri oleh sekitar 25 undangan dari jumlah 76 undangan atau hanya sekitar 30%, hal ini kemungkinan besar disebabkan karena ketidakmampuan untuk hadir di Kantor Desa Buniayu karena faktor usia (repot) sementara tidak adanya sanak famili yang mengantarkannya. Namun demikian, demi tertib dan suksesnya kegiatan tersebut, petugas bersama Perangkat Desa tetap mendatangi ke rumah-rumah warga yang dirasa perlu sesuai dengan petunjuk dan arahan dari Kadus setempat. Apabila dirasa perlu, petugas / opeartor E-KTP dari Kantor Kecamatan Tambak bisa di konfirmasi kembali dengan mengirimkan surat permohonan dari Desa Buniayu kepada Camat Tambak untuk pelaksanaan kegiatan serupa.

Jumat, 26 Oktober 2012

Pelaksanaan E-KTP Khusus Bagi Manula / Sakit

Demi suksesnya proses pelaksanaan Perekeman Data E-KTP masyarakat di Kabupaten Banyumas umumnya dan Desa Buniayu khususnya, pelaksanaan kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tambak saja seperti yang baru-baru ini, namun juga Operator/Petugas dari Kantor Kecamatan Tambak akan mendatangi ke wilayah/Desa yang sekiranya masyarakat tidak memungkinkan untuk bisa hadir di Kantor Kecamatan dikarenakan Manula/Sakit. Khusus untuk pelaksanaan di Desa Buniayu akan dilaksanakan pada hari SENIN tanggal 29 OKTOBER 2012 dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai dengan membawa KTP, photo copy KK dan surat undangan, bertempat di Kantor Desa Buniayu sebagaimana undangan yang telah diberikan kepada sekitar 76 warga masyarakat Manula/Sakit Desa Buniayu yang meliputi 4 wilayah/KADUS sesuai dengan data yang ada. Dan bagi undangan yang sekiranya tidak memungkinkan untuk bisa hadir di Kantor Desa Buniayu, Petugas/Operator dibantu oleh Perangkat Desa/KADUS setempat akan mendatangi ke rumah-rumah warga dan semua kegiatan tersebut tidak dipungut biaya/gratis.

Senin, 08 Oktober 2012

PPS Desa Buniayu

Setelah beberapa kali dibahas, akhirnya draft Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 ditetapkan. Melalui rapat pleno yang dihadiri seluruh komisioner dan jajaran sekretariat, KPU Kabupaten Banyumas menetapkan KPU Kabupaten Banyumas bersama jajaran sekretariat sedang menyusun draft tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 tanggal 17 Februari 2013 sebagai tanggal pemungutan dan penghitungan suara di TPS. “Pada awalnya kita sudah sepakat pada tanggal 10 Februari sesuai arahan KPU Provinsi, tetapi ternyata tanggal 10 Februari adalah hari perayaan imlek, jadi kami bersepakat untuk mengundurkan menjadi tanggal 17 Februari. Ini demi untuk memuliakan pemilih”, kata Aan Rohaeni, SH, pada saat membuka rapat untuk menanggapi pemberitaan di media massa tentang pengunduran hari pemungutan suara.
Pada kesempatan yang sama, Drs. FA Agus Wahyudi, juga sependapat bahwa lebih baik hari pemungutan suara diundur satu minggu. Sebab, menurutnya, ada tradisi mudik bagi mereka yang merayakan imlek. “Ini semua untuk memberi kemudahan bagi para pemilih menggunakan hak pilihnya”, ujarnya. (SPA)

Silahkan Download Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Tahun 2013 untuk Desa Buniayu di : http://www.ziddu.com/download/20541989/BUNIAYU.xls.html
Apabila Saudara, keluarga, teman belum masuk ke dalam data tersebut, mohon untuk segera menghubungi PPS (Panitia Pemungutan Suara) Desa Buniayu atau Kantor Desa Buniayu untuk dimasukan dalam Daftar Pemilih Tambahan. Terima kasih atas perhatiannya...

Senin, 06 Agustus 2012

Pelaksanaan E-KTP Desa Buniayu

Beberapa bulan yang lalu warga Desa Buniayu kebagian jadwal untuk perekaman data Elektronik - Kartu Tanda Penduduk atau disingkat E-KTP di Kantor Kecamatan Tambak yang dimulai tanggal 18 Juni 2012-25 Juni 2012 dengan waktu pelayanan hari Senin-Kamis pukul 08.00-16.00 WIB, hari Jum'at pukul 08.00-11.00 WIB dan hari Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB.

Dari undangan sejumlah 3.613 orang sampai dengan ahir batas waktu yang telah ditentukan hanya sejumlah 1.815 orang yang bisa melakukan perekaman data E-KTP. Sehingga bisa di artikan baru sekitar 50% warga Desa Buniayu yang menghadiri undangan dengan terbagi menjadi 4 wilayah KADUS, terus yang 50% lagi kemana? Menurut para Kepala Dusun, warganya ada yang bekerja di luar kota/negeri, jompo, sakit, tanpa alasan, dsb.
Khusus bagi yang berada di luar kota/negeri dan saat ini belum bisa melakukan perekaman data E-KTP, pihak Kecamatan Tambak akan  tetap membuka kesempatan perekaman data di Kecamatan, misalnya di musim Hari Raya atau hari-hari yang lain  yang memungkinkan warga masyarakat untuk pulang ke tempat tinggalnya bisa terlayani untuk proses perekaman data.
Sementara untuk yang jompo/sakit, dan tidak memungkinkan untuk datang ke Kecamatan, akan dilakukan mobilisasi oleh Tim Kecamatan Tambak ke daerah-daerah yang ditinggali oleh orang-orang tersebut dengan terlebih dahulu mendata nama-nama orang tersebut di masing-masing wilayah (KADUS) kemudian melaporkannya ke Kecamatan yang dilakukan oleh masing-masing RT setempat.
Adapun persyaratan yang harus dibawa pada saat proses perekaman data adalah :
1. Membawa KTP asli
2. Membawa photo copy KK
3. Membawa surat undangan dari Kecamatan Tambak

Demikian, mudah-mudahan dapat menambah informasi tentang pelaksanaan E-KTP di Desa Buniayu, terima kasih.

Untuk mengetahui daftar nama wajib E-KTP Desa Buniayu silahkan buka dan Download di : http://www.ziddu.com/download/20542399/BUNIAYU.pdf.html

Minggu, 05 Agustus 2012

PROFIL

Buniayu adalah desa di kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, yang terletak di paling timur dari Kabupaten Banyumas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Mayoritas penduduk Desa Buniayu adalah petani, sementara sebagian kecil adalah PNS dan wirausahawan.


Desa Buniayu terbagi dari empat grumbul (dukuh) yaitu Bengkek, Binayu, Gandu dan Guntur.gandu merupakan dukuh atau bagian desa yang paling padat dan maju, jalan di desa Buniayu sebagian sudah beraspal dan listrik juga saluran telepon sudah tersedia.
Desa Buniayu bertanah subur dan berbukit-bukit dan juga terletak di jalur utama selatan Jawa yang padat dan dilewati oleh lintasan kereta api jalur selatan. Desa Buniayu hanya sekitar 40 km dari obyek Wisata Pantai Ayah/Logending Kebumen dan juga ke Goa Jatijajar dan Goa Petruk Kebumen.

Dengan luas persawahan yang menyebar di sekeliling desa, rata-rata panen padi di Desa Buniayu adalah 2 kali per tahun dan diikuti dengan penanaman palawija.
Desa Buniayu di apit oleh 2 sungai kecil, Sungai Ijo dan Sungai Manggis. Terowongan Ijo yang pernah di pakai sebagai lokasi syuting film Kereta Api Terakhir hanya berjarak sekitar 50 meter dari tepi timur Desa Buniayu.

Ada 3 SDN (Sekolah Dasar Negeri 1 sampai 3) dan 1 TK serta 1 SMP Swasta di Desa Buniayu dan juga ada Pondok Pesantren dan 5 Masjid Jami'e di Desa Buniayu. Prestasi anak-anak Sekolah dari Desa Buniayu cukup membanggakan di tingkat Kecamatan Tambak hingga Tingkat Kabupaten Banyumas dan salah satu SDN favoritnya dengan prestasi yang cukup menonjol adalah SDN Buniayu 2. SDN Buniayu 3 juga lumayan bagus, sering memberikan andil dalam prestasi anak-anak didiknya.itu terbukti dari lulusan anak didik SDN Buniayu 3 masih bisa bersaing di sekolahan yang lebih tinggi di SMP/SMA. Desa Buniayu merupakan desa yang berpotensi dilihat dari segi pertaniannya. Sebagian besar pemuda Desa Buniayu adalah perantau yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya di Sumatra, Kalimantan dan Bali juga di luar negeri.
Desa Buniayu mempunyai segudang cerita rakyat yang turun temurun sampai anak cucu,sebagai contoh legenda Panembahan Perawan Sunti yang konon ceritanya, di Desa Buniayu akan selalu ada pemuda ataupun pemudi yang tidak menikah dalam satu masa. Desa Buniayu lebih masuk dalam kategori desa agraris, yang sebagian penduduknya berpencaharian sebagai petani karena sebagian besar masyarakatnya sebagai petani maka tidak jarang desa buniayu termasuk salah satu desa pemasok kebutuhan pokok dalam negri ini yang salah satunya adalah beras. kalau kita ngomong masalah kata buniayu mungkin orang kurang familiar dengan kata kata tersebut tapi inilah desa kita , desa yang asri ,sejuk dan segar.

LEGENDA DESA BUNIAYU Legenda dari Buniayu cukup unik, Kata Buniayu berasal dari kata "Ibune + Ayu" = Ibunya Cantik, Kecantikannya begitu mempesona. Buniayu, sebutan ini awalnya adalah dari para pengagum sang pemimpin desa ini dimasa awal, seorang Ibu pemimpin yang rela untuk tidak menikah demi memimpin sebuah desa. Ibu inilah yang kemudian disebut "Perawan Sunti" atau Perawan Suci. Seorang gadis yang bertahan hidup tanpa menikah hingga akhir hayatnya, dan tetap mempertahankan kesuciannya.
Konon Ibu Sunti ini adalah anak dari "Mbah Buyut Lekor". Mbah Buyut Lekor merupakan orang yang pertama kali babat desa Buniayu. Kepemimpinan Ibu Sunti tidak perlu diragukan lagi. Seorang Pemimpin Desa yang begitu bijaksana namun tegas dalam bersikap, rela mengorbankan kehidupannya demi warga desanya. Ibu Sunti begitu mempesona, keliling desa naik kuda menyambangi warganya.
Makam dari Ibu Sunti berada di Grumbul Sigandu, makamnya sebelah barat jalan. Sedangkan Orang Tuanya, "Mbah Buyut Lekor" ada disisi timur dipinggir kali Ijo. Makam inilah yang saat ini disebut sebagai Panembahan. Makam Ibu Sunti disebut "Panembahan Perawan Sunti" dan dan Makam Mbah Buyut Lekor disebut "Panembahan Buyut Lekor".
Panembahan Perawan Sunti banyak didatangi para Gadis yang nyekar, bertawasul dan berdo'a disana untuk dimudahkan mendapatkan Jodohnya. Ada himbauan dari Mbah Juru Kunci bahwa bila ada gadis yang disakiti oleh lelaki karena cinta, sangatlah "DILARANG DATANG" ke Panembahan Perawan Sunti, karena kalo bila ia bertawasul dan berdo'a di Makam ini dan menyebut nama Lekaki yang menyakitinya maka lelaki itu akan tergila-gila, obatnya adalah hanya dengan menikahinya.
Ibu Sunti tidak ingin anak cucunya tidak menikah karena sakit hati, Ibu Sunti tidak menikah karena perjuangannya dan lebih mementingkan warga desanya daripada dia menikah dan meninggalkan warga yang dicintainya. "Ibu Sunti tidak menikah bukan karena patah hati atau kecewa dengan Lelaki" Makanya Ibu Sunti tidak rela kalo anak cucunya ada yang tidak nikah. Mitos bahwa akan ada yang meneruskan perjuangan dalam bidang sosial itu mungkin benar adanya. Mengorbankan diri sendiri untuk tidak menikah dan menjadi perawan sunti adalah suatu pilihan. Kita harus menghormatinya, asal bukan karena alasan sakit hati lalu tidak menikah. Ibu Sunti sangat membencinya, dan itu tidak bisa dijadikan alasan. Pesannya : "Biarlah Ibu sendiri yang menjadi perawan suci hingga akhir hayat".

Cerita tentang legenda desa ini cukup banyak seperti :
1. Cerita perseteruan antara Mbah Buyut Lekor dengan Ki Tambak Waringin, 2. Perjanjian tapal batas "Jati Teken" antara Mbah Buyut Lekor dan Ki Tambak Waringin. 3. Kisah Sebrang Kulon dan Sebrang Wetan dan Mitos Larangannya. 4. Sejarah Kendil Wesi. 5. Ritual Limolasan di Talang, setiap bulan purnama di bulan Sya'ban, menjelang Ramadhan.
Bila anda tertarik dengan kisah ini, datanglah ke Desa Buniayu. Lokasinya ada di Lintas Selatan Pulau Jawa, sekitar 27 Km dari Kota Banyumas menuju Magelang via Buntu, atau 10 KM sebelum kota Gombong. Bila anda dari arah Jakarta maka desa ini ada disisi kanan. Jalan utama desa ini ada di tengah-tengah lintasan Pereng, antara Kali Manggis dan Kali Ijo.
Di Desa Buniayu, terdapat pondok pesantren dengan nama Miftahul Falah dan para santrinya berasal dari desa-desa sekitar dan ada juga dari luar jawa seperti Palembang dan Lampung. Pendidikan yang diberikan tidak semata-mata pelajaran diniyah tapi juga pendidikan formal setingkat SLTP.

Nonama dukuhJumlah Penduduk
1.SiganduPaling Banyak
2.BengkekBanyak
3.GunturCukup Banyak
4.Binayu Cukup Banyak

dikutip dari :